Beranda | Artikel
Shalat Dhuha Bolehkah Dijaga Rutin Setiap Hari?
Selasa, 12 Januari 2021

Apakah shalat Dhuha boleh dijaga rutin setiap hari? Atau hanya boleh lakukan sekali-kali saja, tidak secara rutin?

Perlu dipahami terlebih dahulu tentang hukum shalat Dhuha

Hukum shalat Dhuha adalah sunnah menurut jumhur (kebanyakan ulama). Ulama Malikiyyah dan Syafiiyyah menyatakan bahwa hukumnya adalah sunnah muakkad (sangat dianjurkan). Lihat Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah, 27:222.

Para ulama berselisih pendapat mengenai wajibnya shalat Dhuha pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Namun, para ulama sepakat bahwa shalat Dhuha itu tidak wajib bagi kaum muslimin. Jumhur ulama berpendapat bahwa shalat Dhuha tidak wajib bagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sedangkan ulama Syafiiyah, ulama Malikiyah, dan sebagian ulama Hambali menyatakan bahwa shalat Dhuha diwajibkan khusus bagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kewajiban tersebut minimalnya dua rakaat. Lihat Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah, 27:222-223.

Baca juga: Shalat Dhuha yang Begitu Menakjubkan

 

Shalat Dhuha bolehkah dirutinkan setiap hari?

Jumhur (kebanyakan) ulama berpendapat bahwa disunnahkan melaksanakan shalat Dhuha terus menerus karena amalan yang paling yang dicintai adalah amalan yang dikerjakan rutin walaupun jumlahnya sedikit.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ

Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” ’Aisyah pun ketika melakukan suatu amalan selalu berkeinginan keras untuk merutinkannya. (HR. Muslim, no. 783).

Baca juga: Di Balik Amalan yang Sedikit Namun Kontinu

 

Ulama Hanabilah menyatakan bahwa tidak dianjurkan melakukan shalat Dhuha secara rutin agar tidak sama dengan shalat wajib. Ada pendapat dari Ibnu Mas’ud dan selainnya mengenai hal ini. Lihat Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah, 27:222/223.

Pendapat yang tepat, shalat Dhuha masih boleh dilakukan setiap hari karena ada dalil yang memerintahkan melakukan sedekah dengan seluruh persendian setiap harinya, hal itu bisa dicukupkan dengan dua rakaat shalat Dhuha. Lihat alasan Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah dalam Syarh Al-Arba’in An-Nawawiyyah, hlm. 289.

 

Hadits tentang sedekah dengan 360 persendian setiap hari adalah:

Dari Abu Buraidah radhiyallahu ‘anhu, ia mengatakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

فِى الإِنْسَانِ سِتُّونَ وَثَلاَثُمِائَةِ مَفْصِلٍ فَعَلَيْهِ أَنْ يَتَصَدَّقَ عَنْ كُلِّ مَفْصِلٍ مِنْهَا صَدَقَةً ». قَالُوا فَمَنِ الَّذِى يُطِيقُ ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « النُّخَاعَةُ فِى الْمَسْجِدِ تَدْفِنُهَا أَوِ الشَّىْءُ تُنَحِّيهِ عَنِ الطَّرِيقِ فَإِنْ لَمْ تَقْدِرْ فَرَكْعَتَا الضُّحَى تُجْزِئُ عَنْكَ

Manusia memiliki 360 persendian. Setiap persendian itu memiliki kewajiban untuk bersedekah.” Para sahabat bertanya, “Lalu siapa yang mampu bersedekah dengan seluruh persendiannya, wahai Rasulullah?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas menjawab, “Itu bisa diwujudkan dengan menanam bekas ludah di masjid atau menyingkirkan gangguan dari jalanan. Jika engkau tidak mampu melakukan seperti itu, maka cukup lakukan shalat Dhuha dua rakaat.” (HR. Ahmad, 5:354. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits ini sahih dilihat dari jalur lain).

Baca juga:

 

@ Darush Sholihin, 28 Jumadal Ula 1442 H, 12 Januari 2021

Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel Rumaysho.Com


Artikel asli: https://rumaysho.com/26327-shalat-dhuha-rutin-setiap-hari.html